RUNTUH SUDAH kedigdayaan Saul Canelo Alvarez, Ahad (14/9/25) siang waktu Indonesia atau Sabtu (13/9/25) malam waktu Las Vegas, Nevada, USA. Di hadapan sekitar 70.000 penonton yang memadati
Stadion Allegiant, Las Vegas, Canelo kalah angka dari penantangnya Terrance Crawford, 116-112, 115-113, dan 115-113.
Pertarungan itu sendiri sudah dipersiapkan sejak tahun lama. Banyak pihak yang menawarkan pada sang juara sejati kelas Super Middlewight asal Meksiko itu. Namun, Canelo selalu saja seperti menolaknya. Bahkan untuk memastikan ‘tolakannya’ itu, Canelo menyebut angka yang super fantastis.
“Boleh asal bisa di atas 100 juta (Rp 1, 65 triliun),” ujarnya.
Setelah tertunda cukup lama, akhirnya laga itu disepakati dengan bayaran antara Rp 1,65- Rp 2,475 triliun). Ini merupakan bayaran tertinggi dalam sejarah olahraga profesonal. Sebelumnya Floyd Mayweather vs Manny Pacquiao beberapa tahun silam menerima bayaran mading-masing 100 juta dolar.
Ironisnya, Crawford sendiri hanya dibayar 10 juta atau Rp 165 miliar. Selisih jumlah yang sangat jauh. Dan ini bukan bayaran tertingginya. Ketika menghadapi Errol Soence jr, tahun 2023, Crawford menerima bayaran 25 juta.
Motivasi
Dengan jumlah bayaran yang minim, Crawford justru menggunakannya sebagai motivasi untuk tampil maksimal.
Begitu bel dibunyikan, Crawford yang sesungguhnya berkendala dengan kecepatan, lantaran harus menambah 63,5 kg berat badannya, catatan naik dua kelas dari Super Welter (69,85 kg) ke Super Middleweight (76,2 kg), justru mengambil inisiatif menekan.
Secara teori, seorang petinju yang naik dua kelas memiliki situasi yang tidak menguntungkan. Di satu sisi dia harus berlatih ekstra keras, di sisi lain harus menambah berat badan. Contoh paling konyol dialami Amir Khan saat menghadapi, ya Canelo Alvarez (7/5/2016).
Khan yang digadang-gadang akan mampu menyebut langkah Canelo, justru kalah KO. Bahkan adegan KO-nya menjadi adegan paling menyedihkan.
Ronde 1, Crawford keluar sebagai pemenang, 2-1. Dua juri: Tim Cheatham, dan Steve Weisfeld memberikan angkan 10-9 untuk Crawfird, sedangkan Max De Luca memberikan kemenangan untuk juara bertahan, Cabelo 10-9.
Di ronde kedua, ketiganya sepakat memberikan kemenangan untuk Canelo. 10-9. Tapi di ronde 3 giliran dua juri kecuali Steve memenangkan Crawford. Ronde ke-4, ketiganya sepakat memberikan 10-9 bagi Crawford.
Pada ronde selanjutnya kemenanfan silih berganti. Canelo menang di rond 5, 7, 8, dan 10. Dua ronde terakhir ketiganya memberikan kemenangan untuk sang penantang.
Dengan hasil ini, Crawford berhasil merebut gelar juara dunia yang sudah dikuasai Canelo sejak 2018. Sementara gelar Super Welter atau Light Middleweight WBA dan WBO, masih tetap ia sandang. Laga ini menjadikan rekornya 42 kali menang (31 dengan KO) belum pernah draw apa lagi kah.
Sementara bagi Canelo, ini adalah kekalagannya yang ketiga. Pertama, Canelo kalah dari Floyd Mayweather Jr (2013) dan kedua dari Dimitry Bivol (2022). Sepanjang karirnya berlaga, Canelo 68 kali tampil, 63 kali menang 39 dengan KO dan 2 kali draw.
M. Nigara
Wartawan Tinju Senior