Catatan Bung Nigara
Saatnya Kita Dukung Timnas U17
Published
4 hours agoon
By
Redaksi
SAATNYA kita mendukung tim nasional U17 yang untuk kedua kali bisa tampil di Piala Dunia. Dua tahun silam, Indonesia ditunjuk FIFA untuk menggantikan Peru yang mengundurkan diri karena gagal menyelesaikan infrastruktur.
Ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah patut dapat diduga terkait dan berkait dengan kepentingan politik praktis. Secara teori, Indonesia tidak mungkin ditunjuk kembali setahun setelah gagal menjadi tuan rumah Puala Dunia U20 karena penolakan pada Israel.
Biasanya, FIFA bisa langsung menjatuhkan sanksi pada negara-negara yang diyakini menolak Israel. Isu rasisme, diskriminasi, dan campur tangan politik pemerintah hukumannya jelas.
FIFA melarang campur tangan pemerintah dalam federasi sepakbola di bawah Statuta FIFA, terutama Pasal 13 dan 17, yang mewajibkan asosiasi anggota untuk mengelola urusannya secara independen. Pelanggaran aturan ini dapat menyebabkan sanksi berat, mulai dari denda hingga suspensi total, yang mengakibatkan larangan partisipasi dalam turnamen internasional, seperti yang pernah dialami PSSI pada tahun 2015.
Indonesia sendiri pernah disanksi suspensi total (meski tidak lama) karena terjadi dualisme. Saat itu pemerintah yang secara tegas menolak La Nyalla sebagai Ketua Umum PSSI, justru ikut terlibat pembentukan PSSI tandingan.

Politik Praktis
Saat itu, 30 Mei 2015. FIFA meyakini telah terjadi intervensi pemerintah terhadap PSSI.
Maka FIFA menjatuhi hukumannya. Ada tiga jenis hukuman: Satu, FIFA mencabut keanggotaan PSSI selaku induk sepak bola Indonesia. Kedua, tim nasional maupun klub Indonesia dilarang mengikuti kompetisi yang diselenggarakan FIFA dan AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia). Ketiga, setiap anggota dan ofisial PSSI tak bisa mengikuti program pengembangan, kursus, atau latihan dari FIFA dan AFC selama sanksi belum dicabut.
Sekali lagi, patut dapat diduga telah terjadi ‘permainan’ dalam menjatuhkan hukuman itu. Seperti kita ketahui, Presiden FIFA Geovanni Innfantino sudah bertemu dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo lebih dari sekali. Sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh para pendahulunya. Bahkan FIFA yang anggotanya lebih banyak dari PBB, 211 berbanding 193, terkesan sebagai organisasi paling angkuh.
Jadi, ketika Indonesia tidak dijatuhi hukuman, sebagai wartawan sepakbola senior, saya justru mencium ada aroma lain. Apalagi ketika 23 Juni 2023 Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah, maka naluri saya sebagai wartawan sepakbola menjadi semakin jelas.
Namun di satu sisi saya bersyukur tidak ada lagi sanksi pencabutan keanggotaan. Dan terpenting, saya bersyukur anak-anak kita bisa berlaga di Piala Dunia mengikuti jejak para pendahulunya yang tampil di outaran final Piala Dunis Junior, 1979 di Tokyo. Meski keduanya tampil karena politik, saya tetap bersyukur.
Lebih bersyukur lagi, timnas U17 kita yang akan tampil di Qatar nanti, lolos lewat drama kualifikasi. Bahkan salah satu negara yang mereka tumbangkan ada Korea Selatan. Hal tersebut membuat Shin Tae Yong yang saat itu menjadi arsitek timnas kita, terlihat agak rikuh.
Sebagai pelatih profesional yang berkelas dunia, STY memang tak perlu merisaukan itu. Tapi, STY yang satu ini sudah menjadi ‘orang Jawa’ yang perasaan rikuhnya tergambar jelas.

Inilah perjalanan tim yang kini ditanfani ileh Nova Arianto, asisten STY saat itu dan putra mantan pelatih nasional Sartono Anwar asal Semarang:
• Timnas Indonesia U-17 Vs Kuwait 1-0
• Mariana Utara Vs Timnas Indonesia U-17 0-10
• Timnas Indonesia U-17 Vs Australia 0-0
• Korea Selatan Vs Timnas Indonesia 0-1
• Timnas Indonesia U-17 Vs Yaman 4-1
• Afganistan Vs Timnas Indonesia U-17 0-2
• Main: 5
• Menang: 4
• Seri: 1
• Kalah: 0
• Gol: 16
• Kebobolan: 1
• Clean sheet: 4
Semoga anak-anak kita bisa memperlihatkan warisan yang diberikan STY…
M. Nigara
Wartawan Sepakbola Senior


Saatnya Kita Dukung Timnas U17
Welkom van Gaal, veel succes
Kluivert werd uiteindelijk ontslagen – PSSI: “Jangan Salah Lagi…”
Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 – Jalan Makin Terjal
Arab Saudi vs Indonesia – Now or Never
Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 – Jalan Makin Terjal
Arab Saudi vs Indonesia – Now or Never
Welkom van Gaal, veel succes
Kualifikasi Babak Ke-4 – Indonesia Coba Dijegal ke Piala Dunia 2026
FIFA Pernah Membela Indonesia 1938


