Jelang SEA Games 2025, Kemenpora Gelar Seleknas untuk Sepak Takraw, Tinju, dan Tenis Meja

SANGJUARA.CO.ID – Menjelang SEA Games 2025 di Thailand, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengambil langkah cepat dengan menggelar Seleksi Nasional (Seleknas) bagi tiga cabang olahraga (cabor) yang tengah dilanda masalah organisasi: sepak takraw, tinju, dan tenis meja.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, menegaskan bahwa Seleknas ini bertujuan menyaring atlet-atlet terbaik, sekaligus menjadi solusi atas konflik internal yang menghambat kemajuan prestasi.

“Kami akan menggelar Seleksi Nasional untuk tiga cabor: tenis meja, tinju, dan sepak takraw. Ini bagian dari upaya pembenahan dan percepatan persiapan menuju SEA Games 2025,” kata Dito dalam konferensi pers, Kamis (8/5/2025).

Tiga Cabor Bermasalah
Sepak takraw menjadi sorotan karena ketua umum Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI), Asnawi Abdul Rahman, menjabat lebih dari tiga periode berturut-turut. Situasi ini bertentangan dengan Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 tentang batas masa kepemimpinan.

Tenis meja juga belum lepas dari konflik dualisme yang berlangsung hampir 15 tahun di tubuh Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI). Dampaknya, prestasi atlet nasional stagnan di tingkat internasional.

Sementara itu, tinju Indonesia mengalami tekanan setelah Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) dikeluarkan dari keanggotaan Komite Olimpiade Indonesia (KOI), menyusul konflik global antara IOC dan federasi tinju dunia, IBA.

Seleknas Terbuka dan Transparan
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Surono, menyebutkan bahwa proses seleksi akan digelar di GBK Arena, Senayan, dan bersifat terbuka bagi seluruh atlet potensial.

“Kami akan memilih yang terbaik, baik dari hasil PON maupun Kejurnas. Seleknas ini tidak dibatasi, semua punya peluang yang sama. Setelah itu akan dilanjutkan ke pelatnas dan uji coba internasional,” ungkap Surono.

Seleksi nasional akan berlangsung bertahap mulai Mei hingga Juli 2025, sebagai bagian dari persiapan Indonesia menghadapi pesta olahraga terbesar di kawasan Asia Tenggara tersebut.