All Sports
Kemenpora Apresiasi Prestasi Kontingen SOlna di SOWSG 2023 Berlin
Published
2 years agoon
By
Putra Lamesa
JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI berhasil membangun semangat terhadap anak bangsa penyandang disabilitas intelektual, yakni keterbatasan tertentu dalam fungsi dan ketrampilan kognitif, termasuk komunikasi, ketrampilan sosial dan perawatan diri, melalui ajang Special Olympics World Summer Games (SOWSG) 2023 Berlin.
Keberhasilan membangun semangat itu terlihat dari prestasi para atlet disabilitas intelektual yang tergabung dalam kontingen Special Olympics Indonesia (SOIna), melalui prestasi yang ditorehkan pada multi event Special Olympics World Summer Games (SOWSG) 2023 edisi ke XVI di Berlin yang diikuti lebih dari 170 negara itu.
Jika dilihat dari prestasi, hasil yang dicapai kontingen SOIna sangat membanggakan. Pasalnya, dari 9 emas yang dibidik, mereka mampu melampui target dengan membawa pulang 10 medali emas, 5 perak dan 8 perunggu melalui tujuh cabor yang diikuti dari 14 cabor yang dipertandingkan.
Menurut Deputi III Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta saat menjemput kedatangan kontingen SOIna di Bandara Soekarno-Hatta, pada Rabu (28/6/2023), mewakili Menpora Dito Ariotedjo, tujuan utama dalam keikutsertaan kontingen SOIna di ajang SOWSG 2023 Berlin ini bukanlah berapa banyak medali yang bisa di bawa pulang ke Tanah Air, akan tetapi, munculnya rasa kepercayaan diri, rasa bangga serta kegembiraan yang tumbuh dari para atlet disabilitas intelektual, menjadi sasaran utama pemerintah dalam mengikuti ajang ini.
“Kita melihat raut wajah ceria dan gembira terpancar dari para atlet SOIna saat tiba tadi, usai berjuang mengharumkan nama bangsa dan negara di SOWSG 2023 Berlin. Anak-anak bangsa ini sangat bangga mengikuti ajang tersebut, disamping memiliki teman antar daerah, mereka pun kini memiliki teman internasional, sehingga itu muncul rasa kepercayaan dirinya,” tutur Raden Isnanta.
“Jadi itulah nilai kerukunan, kebersamaan dan persaudaraan yang terbangun melalui olahraga. Sebetulnya itu esensi yang akan kita bidik dalam membina atlet yang memiliki disabilitas intelektual, sehingga bukan semata-mata medali yang diraih dalam ajang ini, justru value itulah yang kita bangun,” tambahnya.
Pria asal Kulon Progo itu berharap apa yang diperoleh dari para atlet SOIna usai berlaga di ajang Special Olympics World Summer Games 2023 Berlin ini dapat menginspirasi teman-teman lainnya yang juga memiliki disabilitas intelektual, untuk tergugah mengikuti olahraga.
“Semoga ini menginspirasi yang lainnya untuk tergugah mengikuti olahraga sebagai alat untuk membuat mereka lebih percaya diri, menjalin kebersamaan, alat untuk menunjukkan kehebatannya dalam berprestasi hingga lainnya,” tambahnya.
Dalam konteks pembinaan, Raden Isnanta mengatakan pemerintah sudah memulai dan memantapkan bahwa olahraga itu untuk semua, sehingga tidak pandang bulu dalam membina. “Ini membuktikan jika pemerintah itu peduli di semua lini dan ini akan terus kita kembangkan, bahkan sebelumnya pemerintah hadir dalam event nasional untuk SOIna, begitu pun dengan yang lain,” tegasnya.
Di sisi lain, Raden Isnanta menyebut jika terdapat harapan dan keinginan dari pembina maupun atlet SOIna agar Indonesia menjadi tuan rumah Special Olympics World Summer Games 2027. Hal itu menjadi keinginan besar SOIna setelah Regional President Asia Pacific Special Olympics dan Chief of Sports & Games Special Olympics menemui Menpora Dito di Berlin meminta Indonesia menjadi tuan rumah pada edisi selanjutnya yakni ke-XVII.
“Ini juga bagian dari semangat internasional yang menilai adanya semangat luar biasa dari Indonesia dengan kehadiran pemerintah dalam hal ini Menpora Dito Ariotedjo yang menyambangi multi event Special Olympics World Summer Games 2023 Berlin lalu,” ucap raden Isnanta.
“Kehadiran Menpora Dito pada ajang Special Olympics World Summer Games 2023 Berlin lalu menjadi kebanggaan federasi internasional, seperti yang disampaikan ketua rombongan tadi, sehingga mereka berharap atas kepercayaan yang sudah didapat Indonesia untuk menjadi tuan rumah pada tahun 2027 nanti, meski melalui mekanisme bidding,” tambahnya.
Terkait apresiasi terhadap perjuangan atlet SOIna di ajang Special Olympics World Summer Games 2023, Raden Isnanta menyebut, menunggu arahan lebih lanjut dari Menpora Dito Ariotedjo. “Yang jelas pemerintah itu selalu memperhatikan setiap perjuangan anak bangsa, baik yang disabilitas, non disabilitas, maupun yang memiliki hambatan lainnya,” tuturnya.
Selain menjemput, kehadiran Raden Isnanta di Bandara Soekarno-Hatta sekaligus secara resmi membubarkan kontingen Special Olympics Indonesia yang mengikuti Special Olympics World Summer Games 2023 Berlin, dimana sebelumnya kontingen ini dikukuhkan dan dilepas oleh Menpora Dito beberapa waktu lalu. “Setelah penjemputan ini, secara resmi kontingen pun dibubarkan dan para atlet langsung kembali ke daerahnya masing-masing,” pungkas pria asal Kulon Progo itu.
You may like

Sepakbola Adalah Pemersatu Bangsa?

In memoriam Barce Nazar – Selamat Jalan Sahabat ….

Antusiasme Tinggi, 4.000 Lebih Atlet Tampil di Piala Bela Negara 2025

Piala BELA NEGARA – Untuk dan Atas Nama Bela Negara

Pergantian Shin Tae-yong – Gamsahabnida, Dangsin-eun nae ma-eum sog-e nam-a

Antusiasme Tinggi, 4.000 Lebih Atlet Tampil di Piala Bela Negara 2025

Piala BELA NEGARA – Untuk dan Atas Nama Bela Negara

In memoriam Barce Nazar – Selamat Jalan Sahabat ….

You must be logged in to post a comment Login