JAKARTA – Memperingati Hari Santri Nasional dan Hari Sumpah Pemuda ke-93, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bekerjasama dengan INews TV mengadakan acara Cahaya Hati Indonesia di Wisma Kemepora, Jakarta, Minggu (22/10/2023).
Acara tersebut menghadirkan tiga pemuka agama yang memberikan tausiyah mengenai peran pemuda dalam bela negara. Dalam tausiyahnya, KH Cholil Nafis mengingatkan bahwa para pemuda dapat membela negara tidak hanya dalam bentuk perang.
Ada pula bentuk lain untuk membela negara, seperti hal hal yang biasa kita lakukan setiap hari seperti berdagang, belajar, bekerja dan lain sebagainya.
“Rasulullah SAW pernah menasehati salah satu sahabat. Bahwa orang yang bekerja, berdagang, merawat keluarga dengan niat kepada Allah SWT ditulis sebagai jihad.”
Sedangkan menurut KH Asrorun Niam Sholeh, yang juga merupakan Deputi Pemberdayaan Pemuda, berpesan bahwa bela negara harus dimulai dari diri sendiri. Menurutnya, Rasulullah selalu memberikan kepercayaan kepada para pemuda di zamannya. Menurut Sholeh, pemuda adalah sosok yang adaptif terhadap perubahan lingkungan.
Selain itu sejarah mencatat bahwa perubahan strategis selalu dilakukan oleh pemuda. Pesan beliau terhadap santri dan juga pemuda. “Jadilah mujahidin, para pemuda dan pemudi idaman bangsa, yang cerdas dan juga berkarakter.”
Dalam tausiyah terakhir yang dibawakan oleh Gus Hayid, beliau berpesan bahwa pemuda harus teguh pada pendirian. Memihak pada yang benar dan tegas menolak pada yang salah. Menurutnya pemuda dan santri harus memiliki kepribadian yang tegas dalam melawan segala bentuk penjajahan, sesuai dengan yang dicontohkan oleh Ashabul Kahfi.
Menutup acara Cahaya Hati, jemaah diajak berdoa bersama untuk kebaikan Bangsa dan negara serta negeri Palestina.