Connect with us

Catatan Bung Nigara

Catatan Sepakbola – Alhamdulillah Kita Juara, What Next?

Published

on

Piala AFF 2024

ALHAMDULILLAH, kita kembali juara Piala AFF U19, 2024, setelah di partai final Dony Tri Pamungkas dan kawan-kawan menghentikan perlawan timnas Gajah Putih, 1-0. Sebelas tahun silam, Indra Sjafri juga mempersembahkan gelar itu setelah Evan Dimas dan kawan-kawan menang adu penalti melawan Vietnam.

Hasil ini tentu tidak mudah untuk diraih. Kita sama-sama memyaksikan bagaimana anak-anak kita kelimpungan dalam bertahan. Khusus, 40 menit plus 5 menit perpanjangan waktu. Thailand memgurung dan membombardir pertahanan kita.

Bukan hanya sekitar 35 ribu penonton di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya saja yang ‘gemetar’, tapi jutaan penggila Tim Nasional ikut larut dari berbagai tempat, ikut pula deg-degan. Maka, ketika wasit Qasim Matar Ali Al Hatmi meniupkan peluit panjang,  semua, secara bersama-sama meledak kegembiraannya.

Meski hanya di level AFF, keberhasilan pasukan Indra Sjafri itu bak setetes air dingin di tengah gurun. Sungguh, gol Jens Raven pada menit ke-18 setelah memanfaatkan umpan Kadek Arel di dalam kotak penalti, benar-benar menjadi pelepas dahaga yang panjang bagi dunia sepakbola kita. Maklum, sejak dulu, paling tidak mulai 1970an, Timnas kita haus sekali gelar resmi, bukan gelar turnamen.

Advertisement

Jam Terbang
Pertanyaannya, What Next? Maaf nih, saya yakin pasti ada suara-suara, khususnya dari mereka yang anti Shin Tae-yong, yang langsung mengatakan Indra Sjafri lebih baik dari STY. Mereka bukan tidak mungkin segera membuat langkah-langkah ‘ekstrim’ agar PSSI segera menggusur STY pelatih asal Korea Selatan itu.

Saya juga berharap Indra Sjafri pun tidak ikut larut dengan ocehan bernada ‘adu-domba’ itu. Indra, menurut hemat saya, cukup piawai untuk kelompok usia. Ia sudah membuktikan dengan baik.

Kita tahu, STY memang belum sekalipun memberi gelar juara, tetapi, prestasi tim nasional Indonesia saat ini sudah jauh lebih baik ketimbang di masa lalu. Tiga level U19, U23, dan senior secara bersama lolos ke Piala Asia.

Lalu, U23 kita juga nyaris ke Olimpiade Paris, 2024, hebatnya, di saat bersamaan kita menggalkan Australia dan Korea Selatan ke pesta olahraga di dunia itu. Timnas senior kita pun mampu lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, Kanada, Meksiko, Amerika Serikat. Lalu, peringkat Indonesia di FIFA pun bergerak naik dari 151 akhir 2022 menjadi 133.

Lepas dari gelar juara AFF 2024, lalu apa yang sebaiknya kita berikan untuk anak-anak U19? Menurut hemat saya, Ikram Al Giffari cs, wajib diberikan jam terbang tambahan.

Bermain untuk klub di luar negeri, jika memungkinkan mereka bermain di Eropa bukan di Asia. Tentu masih sangat sulit bermain di liga utama, Premier League, Serie A atau sejenisnya. Bisa bermain Liga dua dan sejenisnya juga sudah cukup.

Advertisement

Ini bukan berarti Liga 1 dan 2 nasional tidak bagus. Tetapi seperti kita ketahui, banyak klub yang justru telah mempercayakan posisi-posisi kunci mereka pada para pemain asing. Akibatnya, anak-anak kita, jika bermain di liga lokal, tidak lagi menempati posisi-posisi ideal. Artinya, kemampuan mereka akan sirna bersamaan dengan berjalannya waktu.

Klub juga tidak salah karena ini bisnis. Kita tahu dalam berbisnis, kuntungan adalah tujuan. Dan dalam bisnis sepakbola, kemenangan hingga juara menjadi tujuan. Nah, untuk mencapai itu, maka memilih pemain terbaik sampai pada memilih pemain asing adalah langkah bisnis.

Sekali lagi, kita butuh menbah jam terbang pemain. Kita juga butuh pola permainan yang lebih atraktif. Tidak melulu bermain dengan strategi hanya dari sayap. Semua itu butuh pula kepercayaan yang lebih dari pengurus.

Ya, kita tentu berharap para pemain U19 bisa terus meningkat hingga ke senior. Semoga bermanfaat…

M. Nigara
Wartawan Sepakbola Senior

Advertisement

Continue Reading
Advertisement

Copyright © 2023 Sangjuara.co.id - Memacu Glora Menuju Prestasi. All rights reserved.