SANGJUARA.CO.ID – Pelatih kepala MilkLife Soccer, Timo Scheunemann, menegaskan pentingnya pembinaan sepak bola putri usia dini sebagai fondasi menuju prestasi di tingkat nasional.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri ajang MilkLife Soccer Challenge 2025 yang berlangsung di Kingkong Arena, Jakarta.
Timo menyebut kompetisi yang digagas Djarum Foundation ini masih berada pada tahap awal dalam membangun ekosistem sepak bola putri usia dini.
Menurutnya, pembinaan ini layaknya proses menanam padi yang hasilnya akan dipanen di level Pertiwi U14 dan U16.
“Ajang ini seperti membuka alas—ibarat kita baru mulai menanam padi. Masih ada yang hijau, ada juga yang mulai menguning, tapi panennya nanti di usia Pertiwi 14 dan 16,” ujarnya.
Namun, Timo mengakui bahwa masih ada tantangan besar, terutama dalam menjaring pemain di kategori U10. Ia menyebut antusiasme peserta U12 sudah tinggi, tetapi belum diimbangi oleh keterlibatan anak-anak di bawah usia 10 tahun.
“Tantangannya memang mencari pemain U10. Banyak anak yang mungkin masih malu atau belum tertarik sepak bola,” ungkapnya.
Timo menilai hambatan tersebut juga disebabkan oleh anggapan bahwa sepak bola adalah olahraga untuk laki-laki.
Karena itu, ia mengajak sekolah-sekolah untuk proaktif membawa siswa kelas bawah, meskipun hanya sebagai penonton, agar muncul ketertarikan bermain sepak bola sejak dini.
“Kalau mereka melihat langsung keseruannya, mungkin akan tertarik. Jadi ke depan, pembinaan usia 10 tahun ke bawah tidak lagi mengalami kesulitan mencari pemain,” tambahnya.
Pelatih yang akrab disapa Coach Timo ini menekankan bahwa tujuan jangka panjang dari MilkLife Soccer Challenge adalah mencetak generasi pesepak bola putri yang siap bersaing di level U14, U16, hingga profesional.
Ia optimistis, pengalaman bertanding sejak dini akan membentuk kualitas permainan dan mental bertanding para pemain muda.
“Yang kita lakukan di MilkLife ini adalah proses awal. Kita sedang menanam. Nanti saat masuk ke Pertiwi U14 dan U16, kita baru bisa panen hasilnya,” tuturnya.
MilkLife Soccer Challenge 2025 menjadi bagian dari upaya sistematis dalam mengembangkan sepak bola putri di Indonesia.
Dengan pendekatan berjenjang serta dukungan aktif dari sekolah, diharapkan akan lahir lebih banyak talenta muda berbakat yang dapat berkontribusi di kancah nasional hingga internasional.