Connect with us

Kepemudaan

Lewat Kongres Nasional ke-33 Mahasiswa Katolik Diajak untuk Mewartakan Iman, Persaudaraan, dan Belarasa

Published

on

Merauke – Sebanyak 85 Cabang Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) di seluruh Indonesia hadir di Merauke, Provinsi Papua Selatan mengikuti Kongres Nasional ke XXXIII (33) dan Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) ke XXXII (32) PMKRI St. Thomas Aquinas selama sepekan, mulai 7-14 Juli 2024.

Hajatan nasional mahasiswa Katolik Republik Indonesia ini diawali dengan misa pembukaan (perayaan Ekaristi) yang dipimpin langsung oleh Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Kanisius Mandagi, MSC di Gereja Kathedral St. Fransiskus Xaverius Merauke, Minggu (7/7/2024). Turut hadir dalam acara pembukaan itu Dr. Drs. Yohan, M.Si. Staf Ahli Bidang Inovasi Kepemudaan dan Keolahragaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Usai mengikuti perayaan misa pembukaan di Gereja Kathedral Merauke, mahasiswa mengikuti Sidang Kehormatan Pembukaan Kongres ke-33 dan MPA ke-32 PMKRI St. Thomas Aquinas yang dilaksanakan di Vertenten Sai, Jalan Cikombong, Kelapa Lima Merauke, Minggu sore.

Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Kanisius Mandagi, MSC mengajak segenap mahasiswa Katolik Republik Indonesia untuk tidak menjadikan Kongres PMKRI sebagai ajang kompetisi perebutan kekuasaan dengan cara-cara tak terpuji.

“Logo kedatangan Paus Fransiskus September 2024 berisi tiga kata yang sangat luar biasa, yakni iman, persaudaraan dan belarasa. Inilah isi panggilan dan perutusan gereja Katolik termasuk isi panggilan mahasiswa Katolik Republik Indonesia. Kita harus mewartakan ketiga isi panggilan ini,” pesan Uskup Mandagi pada perayaan misa pembukaan.

Advertisement

“Janganlah kongres ini menjadi ajang perebutan kekuasaan dan mencari kekayaan. Kita dipanggil untuk mewartakan iman, persaudaraan dan belarasa. Jadilah mahasiswa Katolik yang menampilkan ciri khas Kekatolikan,” tegasnya.

Uskup Mandagi berharap melalui Kongres PMKRI ke-33 dan MPA ke-32 bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang dapat merekomendasikan kepada mahasiswa Katolik untuk menjadi orang-orang yang mampu memperjuangkan pemimpin-pemimpin kemanusiaan, keadilan sosial dan persaudaraan sejati.

Sementara itu, Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI St. Thomas Aquinas, Tri Natalia Urada menyebut, peserta Kongres Nasional ke-33 PMKRI ditargetkan kurang lebih 300 orang yang berasal dari 85 cabang dan calon cabang di seluruh Indonesia.

“Memang hari ini belum semua cabang yang hadir di Merauke dan kemungkinan akan menyusul. Kongres kali ini dilaksanakan di Merauke untuk pertama kalinya. Pemilihan Merauke sebagai tempat penyelenggara Kongres PMKRI ditetapkan sebelum pemilihan Ketua Presidium Pengurus Pusat yang disepakati oleh seluruh cabang,” sebut Natalia.

Kongres Nasional PMKRI, kata Natalia, bertemakan ‘Menuju Indonesia Emas 2045’ sesuai dengan misi kepengurusan PMKRI Pusat, di mana mahasiswa Katolik selaku generasi muda turut terlibat memberikan andil pemikiran dan gagasan terkait itu.

“Kita juga akan membahas isu-isu krusial yang ada di Merauke, Papua Selatan dengan mengundang beberapa narasumber dari Kementerian Pertanian, Kementerian Investasi dan beberapa yang masih difollow-up dengan berkolaborasi dengan Pj Gubernur Papua Selatan dan stakeholder di daerah,” katanya.

Advertisement

“Di dalam kongres jika terjadi konflik, itu adalah dinamika. Berbeda ide dan pendapat itu dalam sebuah organisasi kemahasiswaan adalah hal yang biasa, namun tidak sampai melahirkan perseteruan fisik. Beda pendapat hanya arena diskusi, selanjutnya kita rajut kebersamaan dan persaudaraan usai diskusi,” tandas Natalia.

Continue Reading
Advertisement

Copyright © 2023 Sangjuara.co.id - Memacu Glora Menuju Prestasi. All rights reserved.